Anak anak di sekolah dasar di Nagari muaro sei lolo harus berusaha belajar sesudah hujan. Ini karena mereka harus berjalan tanpa sepatu dalam kondisi jalan yang becek, anak anak bahkan harus belajar kaki sejauh 6 km.
Semuanya dilakukan secara eksklusif untuk mempelajari dan mencapai tujuan. Tidak hanya mereka harus bertahan hidup dijalan yang curam, keadaan sekolah juga dapat digambarkan kurang layak dan cukup mengkhawatirkan, jumlah siswa diketahui sangat kecil dan bangunan yang digunakan untuk pengajaran dan pembelajaran dalam kondisi rusak.
Hal ini mau tidak mau memaksa sejumlah siswa untuk bergabung dengan siswa lain. Sampai berita ini terukap tidak ada fasilitas dan infrastruktur sekolah yang terlihat, termasuk ruang kelas yang rusak kurangnya buku perpustakaan dan kurangnya staf pengajar. Diketahui jumlah guru hanya 7 orang.
Sekolah sudah mengatakan sudah lama sekali dan sering melaporkan kondisi ini ke dinas pendidikan kabupaten bersangkutan, namun sejauh ini pemerintah belum memberikan perhatian sedikit pun.