
Pos Andalan
Tetap Hangat di Musim Gugur: Sup Labu Panggang
- METODE DAN PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH SMP NEGERI 4 MAPAT TUNGGUL SELATAN SELAMA COVID 19Sekolah menengah pertama negeri 4 mapat tunggul selatan terletak didaerah Nagari muaro sei lolo kampung muaro sei lolo kabupaten pasaman provinsi Sumatera Barat. Anak – anak di SMP negeri 4 mapat tunggul selatan banyak dari desa sebelah yaitu dari pintuai dan desa pertemuan, mereka pergi ke sekolah menggunakan kendaraan roda 2 selama 1 jam di perjalanan.Beberapa staf guru pun banyak yang dari luar dan perjalanan menuju SMP negeri 4 mapat tunggul selatan sangat jauh 3 jam di perjalanan berlumpur , banyak guru yang dari luar hanya 4 kali dalam seminggu belajar karena kondisi jalan tersebut sangat memprihatinkan, jadi 2 hari itu hanya untuk bermain bermain saja olahraga dan sebagai nya kadang guru hanya petugas perpustakaan saja yang datang dan akhirnya anak anak semuanya pulang begitu cepat.
Kepala sekolah SMP negeri 4 mapat tunggul selatan adalah orang luar dari daerah tersebut, Kepala sekolah sangat jarang sekali berkunjung ke sekolah tersebut, berkunjung nya bila ada kepentingan yang sangat perlu saja, dan dia tidak akan lama disana hanya sebentar saja dikarenakan juga karena jalan menuju sekolah tersebut sangat lah susah.Kepala sekolah juga jarang melakukan revisi dan evaluasi terhadap guru – guru sehingga para guru tidak tahu cara memperbaiki sekolah ke arah yang lebih baik.Cara belajar anak pun tidak efisien, dan terkadang tidak sesuai dengan KD yang telah diberikan oleh kepala sekolah, karena keterbatasan pengetahuan guru dan tidak adanya jaringan disana membuat guru bingung dalam mengajar, dan yang diajarkan oleh guru hanya sebatas pengetahuan mereka saja, dan anak - anak pun mengikuti cara gurunya.Dan nilai yang tercapai tidak lah memuaskan karena hanya sebatas pengetahuan guru saja, seandainya mereka melakukan persaingan terhadap sekolah lain mereka tidak akan bisa karena keterbatasan ilmu pengetahuan.Dan diketahui banyak siswa yang cabut dalam jam pelajaran, melawan kepda guru seperti berbicara dengan temannya, libur seenaknya dan bahkan ada juga yang membentak gurunya, mereka sangat kehilangan akhlak karena kurangnya pengajaran terhadap mereka baik itu pengajaran dari sekolah maupun keluarga yang kurang memperhatikan anaknya.Dan masyarakat pun tidak ada yang protes terhadap cara belajar anak disekolah tersebut, dan mereka berpikir seorang guru pasti bisa mengajar dengan baik, orang tua tidak bisa 24 jam bersama anak anaknya karena mereka harus mencari nafkah untuk kebutuhan anak-anak nya.Dan lulusan dari sekolah tersebut tidak lah memuaskan, dan banyak pula anak-anak dari kampung tersebut sekolah di luar karena melihat kondisi di SMP negeri 4 mapat tunggul selatan tersebut.Pada saat pendemi metode pembelajaran sekolah tersebut hanya melalui tugas-tugas yang diberikan oleh guru - gurunya masing-masing, setiap satu kali dalam seminggu yaitu pada hari jumat ,yang menjemput tugas-tugas anak anak adalah orang tua dari anak - anak tersebut.Banyak anak-anak yang mengeluh terhadap tugas yang diberikan oleh gurunya karena materi yg diberikan tersebut tidak ada dibuku pelajaran yang diberikan tersebut dan banyak dari merka bingung untuk mencari nya, kalau yg ada jaringan dikampung nya pasti bisa, tapi sayang nya disekolah ini dikampung ini tidak ada jaringan hanya ada Wifi.jadi yg bisa mencari tugas-tugas tersebut hanya anak-anak yang mempunyai HP saja, fan masih banyak yang belum mempunyai android.Pada saat orang tua mengantarkan tugas anak-anak tersebut banyak orang tua yang mengeluh karena mereka disibukkan untuk mencari nafkah, Apalagi ekonomi pada saat sekarang ini begitu payah, dan tidak lama setelah itu terpaksa juga harus menggunakan HP dalam untuk mengetahui informasi tentang pembelajaran.Kepala sekolah SMP negeri 4 mapat tunggul selatan memberikan satu android setiap guru yang ada disekolah tersebut untuk memudahkan mereka dalam melakukan tugas-tugas nya Masing-masing.Guru- guru yang ada disekolah tersebut tidak semuanya sudah sarjana beberapa diantaranya hanya tamatan SLTA. Dan itulah membuat anak-anak tersebut kurang menghormati Guru- gurunya karena mereka merasa sebaya dengan guru tersebut.Kepala sekolah yang ada disekolah tersebut sangat sering kali bertukar - tukar, entah apa sebabnya yang membuat kepala sekolah tersebut kurang betah dengan sekolah tersebut. Sehingga sekolah tersebut tidak termenej dengan baik.Karena sekolah tersebut mengelola nya pandai – pandai guru saja yang ada disana, laboratorium yang ada disana hanya laboratorium IPA itupun tidak dipakai oleh mereka, sarana dan prasarana disana juga masih kurang dan sampai saat ini pemerintah belum juga memberikan kontribusi nya terhadap sekolah tersebut.Pada saat ujian semester kemaren SMP negeri 4 mapat tunggul selatan melaksanakan Ujian dirumah gurunya karena jumlah siswa siswi tidak banyak jadi merka ujian disana secara bergantian dengan cara pakai sif.Guru yang ada disana belum ada yang PNS masih honorer jadi terlihat bahwa sekolah tersebut kurang terkelola dengan baik, sebaiknya harus ada peninjauan dari dinas pendidikan disekolah tersebut untuk melihat bagaimana proses dan kegiatan dari sekolah tersebut .Selama proses pembelajaran dimasa covid, siswa-siswi banyak dari mereka yang mengeluh dalam mengerjakan tugas-tugas mereka karena mereka merasa sulit untuk memahaminya karena tidak adanya penjelasan lagi dari guru yang bersangkutan mereka hanya belajar berkelompok bersama teman-teman nya masing-masing. Begitu sulit bagi pelajar dan guru pada saat pandemi ini untuk belajar online karena bagi yang tidak ada jaringan dikampung nya, dan nampaknya pemerintah belum memperhatikan betul sekolah ini - https://docs.google.com/document/d/1DfS-HmDxQkD5IfM3_ebWpt8LN1Ym8Ts6UUTk3P1TcxI/edit?usp=drivesdk
- Sekolah di desa pintu airAnak anak di sekolah dasar di Nagari muaro sei lolo harus berusaha belajar sesudah hujan. Ini karena mereka harus berjalan tanpa sepatu dalam kondisi jalan yang becek, anak anak bahkan harus belajarLanjutkan membaca “Sekolah di desa pintu air”